Langsung ke konten utama

Auto-Blaming? Dolanmu kurang adoh !!

     Kebanyakan orang mengartikan seseorang yang menemukan jati diri yaitu ketika dia menemukan dirinya yang sesungguhnya. Lalu bagaimana jika jati diri yang sesungguhnya ternyata tidak diterima di masyarakat? Mungkin sebagian orang beranggapan menemukan jati diri sendiri itu adalah ketika kita sadar akan hal baik atau buruk, dimana kita akan selalu berjalan lurus sesuai dengan norma-norma saklek yang ada. Kalau begitu bagaimana dengan dia yang menemukan dirinya "sedikit menyimpang atau bahkan sangat menyimpang" dari norma-norma yang berlaku? Ya tentu saja karena mereka merasa nyaman.
      Dalam pencarian jati diri itu pastilah penuh liku, jika kau tak menemukan liku tersebut, bisakah kau menemukan kau yang sesungguhnya? Dan setiap orang memiliki porsi lika-liku yang berbeda. Lebih ringan liku yang kau alami, kau akan lebih susah dalam menemukan kau diberbagai kondisi. Itulah aku di kondisi yang dulu. Dimana otak terkunci ketika melihat orang lain dalam kondisi yang berbeda. Otakku penuh dengan pikiran-pikiran kolot yang telah lama tertanam sejak dini. Automatic blaming kepada seseorang sering aku lakukan tanpa tau kondisi yang mereka hadapi saat itu. Sebesar dan sedosa apapun yang mereka lakukan, kamu bukanlah Tuhan yang memiliki kewenangan bebas atas mereka. Kau tidak tau atau bahkan hadir dalam kehidupan mereka yang mungkin saja butuh perjuangan yang lebih dari kau. Terkadang kita cuma butuh jadi mereka untuk tau apa yang sedang mereka hadapi, apa yang sedang mereka perjuangkan. Sehingga kita akan tau seberapa besar dan beratnya lika-liku hidup mereka. Urusan mencari jati diri sendiri akan lebih berat dan sulit jikalau kau hanya melihat suatu kondisi dari segi kehidupanmu saja. Mungkin jika kau berkenan, berkelanalah lebih jauh dan tidak pandang bulu dalam terjun diberbagai kondisi, maka kau akan merasa hal yang sama. So, jangan komentari hidup mereka, namun cobalah jadi mereka, maka kau akan tau the real rules of life!
     Disini aku bukan membela sesuatu yang menyimpang, namun hanya berbicara sedikit mengenai cara memandang alasan dibalik mereka. Penyimpangan dikatakan wajar apabila tidak ada pihak yang dirugikan, hanya urusan dia dan Tuhannya saja. Kau tidak perlu ikut campur dalam hal itu. Namun jika kau merasa dirugikan, kau harus bertindak lebih lanjut, tentu saja. 

-Bukan menggurui, ayo diskusi ! -

Komentar

Komentar