Berawal dari liburan satu minggu setelah lebaran, rumah nenek saya penuh dengan rombongan keluarga saya yang mudik ke kampung. Sudah menjadi tradisi hampir setiap keluarga di Indonesia, mereka yang merantau untuk bekerja ataupun mempunyai kehidupan baru di luar kota, mereka akan pulang ke rumah orang tua ataupun kakek-nenek mereka masing-masing untuk merayakan bulan yang penuh berkah bagi umat muslim setiap tahunnya. Mereka pulang dengan berbagai alasan, sebagian besar alasannya adalah mereka ingin menjenguk orang tua dan halal bihalal secara langsung dengan sanak saudara yang ada di desa.
Hari itu pada hari Minggu, 16 Juli 2017, saya dengan rombongan keluarga pergi liburan bersama. Karena kami serombongan maka kami menyewa sebuah mobil elf bermuatan lima belas orang, dan mobil tersebut penuh dengan rombongan keluarga saya. Pada awalnya kami memutuskan untuk mengunjungi Candi Borobudur dahulu. Kami berangkat dari rumah nenek saya pada pukul 8 pagi, kami langsung berangkat menuju Candi Borobudur. Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Tepat pukul 9 kami sampai di lokasi. Tetapi kami memutuskan untuk tidak langsung masuk ke candinya. Kami berhenti dulu di pinggiran lapangan parkir di bawah pohon yang rindang. Kami santai-santai dulu sambil sarapan, meminum teh/kopi. Kami sengaja bawa bekal makanan dan minuman dari rumah untuk dimakan disana. Sebenarnya kami ingin memakan bekal kami di dalam area candi, namun kami berpikir ulang karena kondisi yang tidak memungkinkan. Pada hari itu Candi Borobudur sangat ramai pengunjung.
Setelah kami selesai sarapan, kami pun masuk area candi. Harga tiket masuk ke Candi Borobudur pada waktu itu Rp 40.000,00 per orang untuk dewasa dan Rp 35.000,00 untuk anak-anak di bawah sepuluh tahun. Saya dan adik-adik sepupu saya memutuskan untuk naik menunju stupa utama yaitu stupa terbesar dan teratas di Candi Borobudur. Setelah kami puas memutari dan menaiki banyak anak tangga dalam keadaan terik matahari yang sangat panas, kami turun dan menemui anggota keluarga saya yang tidak ikut naik ke atas candi.
Dan akhirnya kami melanjutkan perjalan kami ke candi berikutnya yaitu Candi Prambanan. Candi Prambanan terletak di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perjalanan kami tempuh kurang lebih dua jam dari Candi Borobudur ke Candi Prambanan, termasuk istirahat kami di sebuah masjid di pinggir jalan untuk melakukan ibadah sholat dzuhur. Setelah kami tiba di Candi Prambanan, sebagian keluarga saya tidak ikut masuk ke area candi dengan alasan mereka sudah merasa lelah, mereka hanya menunggu di sekitaran lapangan parkir candi. Mereka adalah ibu, nenek dan bapak saya. Mungkin karena faktor usia mereka dengan mudahnya merasa lelah. Kamipun rombongan anak-anak muda langsung go masuk area candi. Harga tiket masuk ternyata sama persis dengan di Candi Borobudur. Namun saya pribadi lebih suka di Candi Prambanan karena tempatnya yang luas dan rindang. Mungkin karena kami ke Candi Prambanan keadaan sore hari. Di Candi Prambanan tidak seramai dan sesumpek di Candi Borobudur. Barulah kami beraksi yaitu selfie/foto-foto sepuasnya di sekitaran candi. Sebenarnya di Candi Borobudur kami juga foto-foto tapi tidak sebanyak di Candi Prambanan.
Di Candi Prambanan terdapat banyak sekali candi, tapi juga tidak sedikit candi yang sudah runtuh. Pada saat matahari sudah mulai tenggelam, kami memutuskan untuk keluar dari area candi dan kembali melanjutkan perjalanan.
Perjalanan kami selanjutkan tidaklah ke candi kembali, tetapi kami mengunjungi jalan malioboro hanya untuk sekedar bersantai, menikmati suasana kekhasan kota Jogja. Setelah jam menunjukkan pukul 9 malam, barulah kami bergegas untuk pulang ke rumah nenek kami, oh iya rumah nenek kami ada di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Hanya menempuh kurang lebih satu setengah jam, kami telah sampai di rumah dan istirahat dengan nyaman di rumah nenek tersayang kami.
Sekian cerita pengalaman menjelajah candi beda provinsi dalam satu hari ini. Satu kalimat terpenting bagi saya “Sejauh-jauhnya kita berlibur, kunjungi dan nikmatilah tempat wisata negeri sendiri dahulu, karena tempat wisata negeri kita tidak jauh beda dan bahkan lebih indah dengan wisata di luar negeri sana.” Terima kasih telah membaca blog saya. Semoga dapat menjadi referensi tempat berlibur kalian semua.
Perjalanan kami selanjutkan tidaklah ke candi kembali, tetapi kami mengunjungi jalan malioboro hanya untuk sekedar bersantai, menikmati suasana kekhasan kota Jogja. Setelah jam menunjukkan pukul 9 malam, barulah kami bergegas untuk pulang ke rumah nenek kami, oh iya rumah nenek kami ada di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Hanya menempuh kurang lebih satu setengah jam, kami telah sampai di rumah dan istirahat dengan nyaman di rumah nenek tersayang kami.
Sekian cerita pengalaman menjelajah candi beda provinsi dalam satu hari ini. Satu kalimat terpenting bagi saya “Sejauh-jauhnya kita berlibur, kunjungi dan nikmatilah tempat wisata negeri sendiri dahulu, karena tempat wisata negeri kita tidak jauh beda dan bahkan lebih indah dengan wisata di luar negeri sana.” Terima kasih telah membaca blog saya. Semoga dapat menjadi referensi tempat berlibur kalian semua.
Komentar